Panggung Nostalgia: The Labman di Pentas Selasa Warjack
Di depan mata, muncul sosok-sosok muda nyentrik dengan rambut gondrong, kumis tebal, kemeja yang dimasukkan rapi ke dalam celana cutbray.
Kolom Warga
Tanda Tanya: Rockabinal, Kegelisahan di Balik Nada
…jelas bahwa karya ini, baik dari segi musik maupun lirik, menyentuh sesuatu yang jauh lebih kompleks daripada sekadar kesan “rockabinal”
Kawin Silang Musik dan Pariwisata
Karena Lombok belum memiliki keunggulan seperti yang Singapura atau negara-negara lain yang kuat dalam penyelenggaraan event…
Alter-Ego Musisi: Antara Ekspresi Diri dan Identitas yang Kuat
Namun, memiliki banyak proyek bukan tanpa tantangan. Setiap proyek membutuhkan waktu, energi, dan fokus untuk membangun identitasnya sendiri.
Meneropong Tren Musik 2025: Siapa Yang Akan Menjadi Pengendali Pasar?
“Saya memprediksi banyak hal yang mengejutkan akan terjadi dalam konteks musik dalam waktu yang tak terlalu lama lagi” – Ari Garmono
Albert In Space: Distorsi untuk Mengawetkan Usia
Album ini menawarkan standar yang baik untuk bersaing di genre yang sama, bahkan di level internasional
Gigs dan Peran Komunitas Musik di Lombok: Antara Kreativitas dan Independensi
oleh: Taufik Mawardi
Komunitas musik independen seperti East Warrior telah membuktikan bahwa musik bukan sekadar hiburan. Musik mampu menyatukan komunitas, menjadi medium ekspresi, sekaligus melahirkan kreativitas tanpa batas.
Shinigami: Bertindak Lokal, Bermindset Global
oleh: Ari Garmono
Karya-karya Shinigami memiliki identitas yang jelas. Setiap instrumen dalam lagu mereka merepresentasikan kesepahaman visi bermusik dari para personelnya.
‘Nina’ Ranger Hijaw: Simbol Kesepian dalam Balutan Nostalgia Energetik
oleh: Yuga Anggana
Di luar liriknya, Ranger Hijaw patut diacungi jempol atas keberaniannya membawa rockabilly ke dalam skena Pulau Lombok yang kerap dikenal dengan musik Reggae pantainya.
Transformasi Isvara Menuju Gerv: Melodi, Eksplorasi, dan Kedalaman
oleh: Yuga Anggana
Jika Isvara lebih fokus pada tema-tema universal seperti cinta dan hubungan manusia, Gerv membawa kita lebih jauh ke ranah spiritual dan eksistensial. Gerv menjadi ruang lain di mana Gerha dan Via melepaskan sisi idealis mereka dalam bermusik, berekspresi tanpa beban pertimbangan pasar yang sedang tren.