Senggigi Sunset Jazz 2025: Lautan Manusia di Bawah Senja, Musik Menyatukan Tiga Generasi

Lombok Barat, 2 November 2025 — Pantai Kerandangan kembali jadi saksi bagaimana musik bisa menjembatani perbedaan usia, selera, dan latar belakang. Senggigi Sunset Jazz 2025 yang digelar pada 1 hingga 2 November berakhir dengan gegap gempita. Sejak sore, ribuan orang sudah memadati kawasan pantai. Menjelang malam, M.C. acara dengan nada bangga mengumumkan: “Malam ini, ada sekitar sebelas ribu penonton yang hadir!” Seruan itu langsung disambut sorak panjang dan tepuk tangan penonton yang sudah berdesak-desakan sejak sore.

Di tengah panorama laut yang mulai memerah ditelan senja, suara gelombang pantai hampir tertelan riuh musik dan sorak penonton. Area konser terasa padat, sesak, dan panas—tapi antusiasme tetap tak surut. Satu-satunya keluhan yang terdengar adalah antrean panjang menuju toilet portable yang tak sebanding dengan jumlah pengunjung. “Antrinya sampai ke pinggir jalan, tapi ya, mau bagaimana, acaranya keren banget,” ujar salah satu penonton sambil tertawa pasrah.

Gelaran yang telah memasuki tahun ketujuh ini menjadi titik penting bagi pariwisata dan industri kreatif di Lombok Barat. Di hari pertama, acara dibuka dengan kehadiran Gubernur Nusa Tenggara Barat. Sehari kemudian, Bupati Lombok Barat hadir bersama sejumlah tamu penting: perwakilan dari Kementerian Pariwisata, Ketua Penggerak PKK NTB, hingga tamu istimewa, Bupati Probolinggo.

Dalam sambutannya, Bupati Lombok Barat membuka dengan salam hangat kepada seluruh penonton yang disebutnya “para apresian musik yang luar biasa”. Ia menyampaikan terima kasih kepada penyelenggara dan semua pihak yang telah mendukung gelaran ini. “Senggigi Sunset Jazz sudah tujuh kali digelar,” ujarnya. “Dan tahun depan, kita rencanakan lebih lama dalam bentuk festival di tahun 2026.”

Sontak penonton bersorak, terlebih ketika sang bupati melontarkan pertanyaan ringan namun memancing antusiasme, “Siapa yang harus kita undang tampil di tahun depan?” Dari depan panggung hingga barisan belakang, suara penonton riuh meneriakkan nama-nama musisi idola mereka. Bupati tertawa, mengangkat tangan seolah menenangkan lautan suara itu, lalu menimpali, “Malam ini meriah sekali. Saya yakin tahun depan akan lebih meriah. Malam ini siapa ditunggu? Saya tidak bisa nyanyi, cukup penyelenggara saja, ya. Mari terus berkolaborasi!” Ia menutup sambutannya dengan pantun yang disambut tepuk tangan panjang.

Panggung Senggigi Sunset Jazz malam itu memang terasa seperti jembatan lintas generasi. Di hari kedua, tiga generasi penikmat musik seolah berpadu dalam satu ruang yang sama. Ebiet G. Ade hadir mewakili generasi baby boomers, menghadirkan nostalgia lewat lagu-lagu yang membuat penonton diam, larut, dan ikut bernyanyi pelan. Lalu muncul Bernadya, Nadin Amizah, dan Juicy Luicy, yang menjadi magnet bagi generasi muda. Jerit kagum, nyanyian massal, dan lampu ponsel yang bergoyang mengikuti tempo membuat suasana semakin magis.

Ketika Padi Reborn naik ke panggung, energi pecah total. Lagu-lagu legendaris mereka menjadi titik puncak yang memadati seluruh area konser, diisi generasi milenial yang tumbuh bersama musik band tersebut. Namun yang patut diapresiasi, penyelenggara juga memberi ruang yang setara bagi musisi kesetempatan seperti Lombok Ethno Fusion dan Pelita Groove. Dua band lokal itu tampil penuh percaya diri, memperkenalkan cita rasa musik Lombok di hadapan ribuan penonton nasional.

Senggigi Sunset Jazz tahun ini membuktikan bahwa musik bukan sekadar hiburan, tapi ruang perjumpaan. Di antara panas lampu panggung dan sejuk angin laut, generasi berbeda, bahasa berbeda, dan selera berbeda menyatu di satu harmoni yang sama.

Jika benar rencana tahun depan diwujudkan dalam bentuk festival yang lebih panjang, maka Senggigi Sunset Jazz akan semakin menegaskan dirinya sebagai salah satu ikon musik pantai paling hidup di Indonesia bagian timur—tempat di mana senja, laut, dan nada berpadu jadi satu cerita.

foto oleh: @riizki._ @ysrlsptr

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Scroll to Top