Lombok, 25 Mei 2025 — Proyek musik solo milik Apip Sutardi, Sound of Magic Island, kembali menyapa pendengarnya dengan sebuah karya audio-visual yang sarat makna. Hari ini, Minggu (25/5), pukul 09.00 WITA, video klip untuk lagu Where is the Love resmi dirilis di kanal YouTube Sound of Magical Island.
Lagu ini merupakan salah satu karya penting dalam album Welcome to Magic Island yang menyuarakan tema besar tentang cinta dan perdamaian. Dengan lirik yang reflektif dan aransemen reggae yang khas, Apip ingin mengajak para pendengarnya untuk merenungi situasi dunia yang penuh dengan ketidakadilan dan konflik bersenjata.
“Lagu ini adalah salah satu lagu yang sangat penting karena menyuarakan tentang kemanusiaan. Dan itu adalah tujuan dari proyek musik ini dibuat, agar juga dapat bermanfaat bagi peradaban,” ujar Apip.
Menariknya, konsep video klip Where is the Love digarap dengan nuansa vintage retro yang kontras dengan tema peperangan yang diangkat. Dengan bantuan Dedek Tri Utama dari MGCISLAND Production sebagai videografer sekaligus editor, Apip menyusun visual yang mempertemukan keheningan alam dengan kegaduhan dunia.
Syuting dilakukan di Hutan Sajang, Sembalun—sebuah lokasi yang dipilih bukan hanya karena keindahannya, tetapi karena maknanya. “Hutan belantara adalah salah satu tempat sunyi yang cocok untuk merenung dan berinteraksi dengan alam semesta, meluapkan kegelisahan terhadap keadaan dunia yang sedang perang,” ungkapnya.
Video ini bukan hanya menampilkan keindahan lanskap, tetapi juga menyisipkan potongan-potongan berita tentang kekejaman Israel terhadap Palestina, konflik Rusia-Ukraina, dan ketidakpedulian negara-negara besar terhadap ketidakadilan dunia. “Proses editing dan grading-nya cukup menantang karena harus mencari bahan visual non-copyright yang sesuai konsep,” jelas Apip.
Apip berharap karya ini dapat membuka mata banyak orang bahwa musik reggae tidak hanya soal liburan, pantai, dan cinta yang ringan. “Musik reggae juga cocok untuk menyampaikan perjuangan, menyuarakan keadilan, cinta, dan perdamaian dengan beat dan irama yang asik,” katanya menegaskan.
Meski hanya menampilkan dirinya sebagai vokalis tanpa band lengkap, kekuatan narasi visual dan pesan lagu menjadikan karya ini terasa penuh. Bagi Apip, penggabungan audio dan visual dalam bentuk video klip adalah cara paling kuat untuk menyampaikan pesan.
“Pesan itu akan lebih tersampaikan ketika karya audio dan visual sudah terwujud. Audiens akan lebih memahami makna dari sebuah karya yang diciptakan,” ujarnya puas. “Dan ini juga membentuk karakter musisi yang akan melengkapi karya audionya—memberi nilai plus di mata pendengar.”
Menutup wawancara dengan tim Konser Lombok, Apip menyiratkan bahwa proyek video klip tidak akan berhenti di sini. “Pastinya akan ada pembuatan video klip selanjutnya dari album ini, atau dari single baru? Kita lihat saja nanti,” ucapnya sambil tersenyum.
Video klip Where is the Love kini bisa disaksikan di Channel YouTube Sound of Magic Island. Sebuah karya yang tak hanya indah, tapi juga menggugah.
(YA)