Nyanyian Rakyat Muda: folk, blues ‘n roots #2

oleh: Ary Juliyant

Musik Folk, sebuah istilah yang mencakup berbagai makna, bergantung pada sudut pandang pembahasannya. Istilah ini erat kaitannya dengan keberadaan dan perannya dalam peradaban manusia sejak zaman dahulu hingga sekarang.

Musik Folk Kontemporer muncul sebagai genre pada era semangat anti-perang sekitar tahun 1960-an. Di Amerika, genre ini diasosiasikan dengan tokoh-tokoh seperti Pete Seeger, Arlo Guthrie, Bob Dylan, dan Joan Baez.

Di Indonesia, musisi folk mulai mendapatkan sorotan media bersamaan dengan munculnya genre Musik Country Western dan Bluegrass pada tahun 1980-an. Industri musik nasional mulai mengusung genre ini dengan munculnya nama-nama seperti Iwan Fals, Ebiet G. Ade, dan Rita Rubby Hartland.

Namun, sebelum mereka, ada beberapa tokoh musik sejenis yang telah eksis, seperti Leo Kristi, Dede Harris, Gombloh, dan Ully Sigar.

Istilah Musik Blues mulai digunakan untuk menyebut sebuah genre pada awal abad ke-20 di Amerika Serikat. Namun, pada dasarnya, Musik Blues, Jazz, dan bahkan Musik Country atau Hillbilly termasuk dalam kategori Musik Folk. Musik ini berkembang sebagai bagian dari kehidupan sehari-hari segolongan masyarakat atau bangsa.

Istilah Roots merujuk pada elemen akar musik tradisi etnik yang mempengaruhi perkembangan musik kontemporer. Oleh karena itu, istilah FOLK, BLUES’N ROOTS diusung untuk mengingatkan kita pada kebutuhan akan ruang bagi estetika kesenian masyarakat musik yang cenderung berbeda dari selera umum. Contohnya adalah genre seperti Blues, Jazz, Country, dan Keroncong.


“NYANYIAN RAKYAT MUDA” folk, blues’n roots #2

di The Basecamp Lombok Mataram
19 Juni 2024.

Menampilkan :

  • A’AN & FRIENDS
  • NAMONESARRE Band feat KEVIN LEON
  • APADAH QUINTET
  • ARY JULIYANT & FOLK
  • OJAN JELANTIK
  • ANGGER LENGKARA
  • PARIS HASAN
  • FIERDAUS
  • RANGGA VELOCITY
  • Dll.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Scroll to Top