The Dare Umumkan Tur Japankensi, Berlayar Menuju Panggung Indie Pop Jepang

The Dare, band tropical pop asal Lombok baru saja mengumumkan tur Japankensi yang akan berlangsung selama empat hari di Jepang. Pilihan tajuk tur ini merupakan kelanjutan dari blueprint mereka sebelumnya, “Javakensi”, saat tur ke Pulau Jawa pada 2022. Selain itu, kata “kensi” dalam Japankensi terdengar mirip dengan “kenshi” dalam bahasa Jepang yang berarti pendekar pedang, seolah mewakili spirit The Dare yang beranggotakan Riri (vokal dan gitar), Yollanang (gitar), Meigaali (bass), dan Desita (drum).

Foto Personel The Dare
(Sumber: instagram/_thedare_)

Tur ini berawal dari pesan daring Fastcut Records, sebuah label rekaman independen di Jepang yang menyatakan ketertarikannya terhadap karya-karya The Dare, khususnya dalam EP 369 Days (2023). EP ini awalnya diterbitkan dalam format piringan hitam dan berhasil terjual sebanyak 500 keping. Dua tahun setelahnya, The Dare mendaftarkan EP tersebut ke digital streaming platform. Perilisan digital ini mendapat sambutan baik dari beberapa label rekaman mancanegara yang hendak memproduksi EP 369 Days dalam format CD dan piringan hitam. Fastcut Records adalah salah satu di antaranya.            

“Semuanya bermula dari DM (direct message) Fastcut Records yang menyukai lagu-lagu The Dare. Pembicaraan kemudian terus berlanjut. Semua terasa magical banget. Kita mencoba untuk mencari opportunity lebih banyak, sampai akhirnya di bulan Maret tawaran untuk tur itu muncul dan mereka bersedia mengurusi semuanya. Seluruh titik tur, waktu, dan para penampil yang beberapa adalah permintaan dari kami.” Ungkap Timmy Adipa, manajer The Dare.

Timmy melanjutkan bahwa aliran indie pop yang dipadukan dengan nuansa tropikal, menciptakan suara yang autentik, menjadi daya tarik The Dare, sehingga berhasil masuk dalam radar musik indie pop Jepang.

Jepang banyak melahirkan all-female band maupun girl group yang memiliki kesan kawaii (baca: imut), baik dari segi musikal atau setidaknya dari penampilan para anggotanya. Misalnya saja, Shonen Knife, Scandal, Babymetal, Band-Maid, AKB48, Nogizaka46, dan sebagainya, yang berhasil popular di blantika musik Jepang bahkan sukses menembus pasar internasional. Kesan kawaii itu turut mempengaruhi band-band indie pop Jepang, menghasilkan nuansa musik yang segar dan menyenangkan, ditambah aspek lirik berisi tema keseharian, membuat para pendengar merasa lebih mudah terhubung dengan karya yang disajikan.

Tropical pop sebagai subgenre dari indie pop yang diusung The Dare juga mengandung karakter kawaii yang lugu dan riang pada permainan musiknya dan lebih mengedepankan suasana bersenang-senang saat di atas panggung dan berinteraksi dengan para audiensnya.

Selain komposisi musik The Dare yang dianggap menarik, pihak Fastcut Records juga menyoroti pilihan visual art pada sampul dan tema-tema lirik lagu yang dibawakan The Dare sejak awal mereka berkarya.

“Perwakilan Fastcut Records menyatakan bahwa saya (Fastcut Records) menyukai album ini, terutama lagu Hello Mama, Days, Jealous Sky, Sunburn, dan Yes Sir!. Selain itu, saya suka materi lainnya, seperti album cover dan lirik lagu dari EP pertama hingga sekarang, yang konsisten menggambarkan perempuan. Meski kalian tak pernah mengklaim diri sebagai feminis, visual yang kalian tampilkan cenderung menggunakan pendekatan feminisme.”

Poster Tur Japankensi The Dare 2025
(Sumber: instagram/_thedare_)

Penampilan The Dare selama tur akan dibuka oleh musisi Jepang yang berbeda-beda ditiap titiknya. Titik tur pertama, 7 November 2025, di Socore Factory, Osaka, menampilkan Kung-Fu Girl dan DJ Anorak Days. Titik tur kedua, 8 November 2025, di Urbanguild, Kyoto, menampilkan Superfriends. Titik tur ketiga, 9 November 2025, di Three, Tokyo, menampilkan Sloppy Joe dan Sunny Gets Blue. Titik keempat, 10 November 2025, di Fever, Tokyo, menampilkan PENPALS.

Saat ini The Dare masih fokus mempersiapkan tur Pulau Jawa, pada Agustus mendatang. Selanjutnya, The Dare juga akan tampil di Cherry Pop pada bulan yang sama, sehingga persiapan ke Jepang akan menyusul setelah seluruh agenda terdekat rampung terlaksana.

“Persiapan baru dilakukan selepas tur Agustus. Sementara ini, keperluan keberangkatan ke Jepang sudah teratasi. Mereka (Fastcut Records) telah mengurusi visa, paspor, tiket pulang-pergi, akomodasi, dan lain-lain. Kami sedang menunggu visa dikirim ke Indonesia.” Ujar Timmy.

Hingga Juli 2025, terhitung sebanyak lima band Lombok akan menjalankan tur konser ke beberapa wilayah. Pelita Groove akan tur ke beberapa kabupaten di Lombok, Shinigami, Rosen Muller, dan Little Mascara ke beberapa kota di Jawa, The Dare dan Amtenar ke kota-kota di Jepang.

Timmy memandang fenomena tur band-band Lombok ini sebagai upaya yang patut diapresiasi dan mendapat dukungan dari band-band Lombok lainnya. “Untuk teman-teman di Lombok, saran saya belajar untuk support teman-teman yang sedang tur dulu. Hal sederhana, seperti share posting-an atau memberitahukan teman-teman di sana (di sekitar lokasi tur). Bagi kalian yang juga berkeinginan untuk melakukan tur, bisa mulai nabung dan bikin karya sebanyak mungkin. Tur itu sangat mudah kalau dilandasi relasi yang banyak. Perihal cari dana bisa dilakukan seiring berjalannya waktu.“ Jelasnya.

Tur Japankensi seakan menamatkan wishlist perjalanan The Dare dalam menyebarkan karya-karyanya. Maka dari itu, selepas tur ini, para personel The Dare diberi kebebasan oleh Timmy untuk menentukan kemana arah perjalanan musik mereka akan berlayar. 

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Scroll to Top