Sepanjang jalan Senggigi tampak ramai dipadati kendaraan yang dikendarai oleh kaum laki-laki dan perempuan yang telah berdandan modis untuk menyaksikan performance musisi idola mereka di BCA Senggigi Sunset Jazz 2024.
Konser musik yang digelar pada Sabtu 5 Oktober 2024 ini berhasil memukau ribuan pengunjung di Pantai Kerandangan 1, Kawasan Pariwisata Senggigi, Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat. Para penonton begitu antusias mengantri untuk memasuki venue acara yang berlokasi tepat di tepi Pantai Kerandangan 1. Sebelum tiba di area panggung, pengunjung disodorkan berbagai macam kuliner. Tersedia pula meja dan kursi bagi para pengunjung yang ingin menikmati makanan maupun minuman terlebih dahulu atau hanya untuk sekadar mengobrol bersama pengunjung lainnya. Namun karena jumlah pengunjung yang membeludak, sebagian lainnya memilih untuk berlesehan di area tersebut.
BCA Senggigi Sunset Jazz 2024 dibuka dengan penampilan energik dari band ska asal Lombok, No Big Deal. No Big Deal membawakan beberapa lagu yang mana dua di antaranya dinyanyikan oleh Sasa, seorang solois perempuan Lombok.
Selanjutnya, Fiersa Besari tampil membawakan lagu-lagu andalannya. “Ini pertama kali saya manggung di tepi pantai dan ditemani senja, saya tidak akan melupakan momen ini,” ucap Fiersa Besari di atas panggung sebelum membawakan lagu “Waktu yang Salah”. BCA Senggigi Sunset Jazz 2024 kemungkinan menjadi panggung terakhir Fiersa di Lombok sebab mulai Januari 2025, Ia memutuskan untuk rehat dari dunia musik. Hal ini disampaikan pula pada akhir penampilannya.
Suasana menjelang matahari terbenam diisi dengan alunan lagu-lagu Andre Hehanussa. Penampilannya kali ini ditemani oleh para musisi kawakan Lombok, Kobul and Friends. Andre Hehanussa mengatakan dirinya merasa bersyukur bisa tampil di festival musik jazz tepi pantai dengan sauna yang benar-benar hype dan penuh semangat. “Pengunjung yang hadir luar biasa banyak dan antusias, bahkan bisa diajak sing along. Manggung di sini mengingatkan saya pada pengalaman 30 tahun yang lalu, saat energi dan kegembiraan penonton sama-sama terasa membara. Ini adalah momen yang sangat spesial dan berkesan bagi saya,” ucapnya setelah usai turun dari panggung SSJ.
Salah satu penampil lainnya adalah pelantun lagu “Kupu-Kupu”, Tiara Andini yang hadir mengenakan dress mini putih menari lincah sambil bernyanyi menambah euforia para pengunjung. Maliq & D’Essentials juga tampil memikat hati penonton, terlebih beberapa single dalam album “Can Machines Fall in Love” yang dirilis tahun ini, seperti “Kita Bikin Romantis” dan “Aduh” diputar dimana-mana beberapa waktu belakangan. BCA Senggigi Sunset Jazz tahun keenam ini kemudian ditutup dengan penampilan yang mengesankan dari Yura Yunita.
Pada area venue lainnya, para penonton juga ramai mengerubungi stand booth dari Suryanation yang menampilkan Rombong Reggae ft. Ras Muhammad dan Mari Kita Joget ft. Ebel Cobra.
Keceriaan BCA Senggigi Sunset Jazz tidak hanya dirasakan oleh artis penampil dan para penonton. UMKM yang memeriahkan acara juga juga turut berbahagia. Yati, salah satu UMKM di BCA Senggigi Sunset Jazz 2024 mengatakan dirinya sangat bersyukur dapat berpartisipasi di festival musik yang sudah diselenggarakan setiap tahun. “Rezeki yang datang melimpah dalam satu malam acara BCA Senggigi Sunset Jazz,” ucapnya.
Ketua Penyelanggara BCA Senggigi Sunset Jazz, Neti Rusi mengucapkan terima kasih kepada masyarakat Lombok yang hadir meramaikan acara, yang mana kebahagiaan Senggigi Sunset Jazz selalu diterima masyarakat Lombok. “NRG Bahagya by Nuraga selaku penyelenggara sangat berterima kasih kepada Pemerintah Kabupaten Lombok Barat, Polda NTB, dan para pihak yang sudah menyukseskan jalannya BCA Senggigi Sunset Jazz 2024. Selama perjalanan dari tahun 2017, Insya Allah kami akan terus melakukan evaluasi agar event ini selalu lebih baik dan ada progress setiap tahunnya,” ucapnya di lokasi acara. (5/10/2024).