Kota Mataram menjadi wadah bagi “quartet hardcore” Rosen Muller untuk menyalurkan ambisi dan karya mereka. Band hardcore punk ini hadir dengan energi penuh semangat, membawa tema-tema akrab namun tetap relevan, seperti keresahan terhadap berbagai problematika dalam lingkup pertemanan. Dibentuk pada tahun 2021, formasi awal Rosen Muller terdiri dari Bagus (gitar), Soul (bas), Titan (drum), dan Deka (vokal). Namun, pada pertengahan 2024, mereka berevolusi dengan bergabungnya Arik sebagai vokalis baru, membawa nuansa modern dan eksperimental. Vokal Arik yang gahar menambah kesan energik dan lebih keras dalam setiap penampilan live, tanpa menghilangkan ciri khas hardcore mereka yang sarat dengan garage sound dan raw emotion.

Mengusung semangat inovasi, Rosen Muller juga merilis EP kedua bertajuk “Quartet Circus Party”. Pada EP ini, gaya permainan gitar Bagus Syaiful yang sangat rock n’ roll mendominasi setiap lagu, menghadirkan warna baru yang lebih berani. Meski menjelajahi genre yang lebih alternatif, Rosen Muller tetap setia pada akar hardcore mereka. Pengerjaan EP ini dimulai setelah tur mereka yang sukses, Crossing The Waves di Bali (Agustus 2022) dan Timbang Momot Mini Tour di Jawa Timur (Desember 2023).
Salah satu hal yang membedakan “Quartet Circus Party” adalah keberanian Rosen Muller memasukkan unsur budaya Sasak, suku asli Lombok, ke dalam musik mereka. Elemen kecimol—seni musik kontemporer khas Lombok—menjadi inspirasi utama dalam proses kreatif band ini. Mereka mengadaptasi suara dari instrumen kecimol, menciptakan nuansa gitar yang mendayu dan unik.

Dengan lima lagu di EP ini, Rosen Muller berharap dapat memperkenalkan pengaruh besar musik kecimol terhadap lanskap musik di Lombok, dan membuktikan bahwa genre tradisional dapat bersinergi dengan musik modern, bahkan hardcore sekalipun. Mereka bertekad untuk menyebarluaskan seni kecimol sebagai warisan budaya yang berharga dari Lombok kepada pendengar di Indonesia dan dunia.