Malang, 22 Juni 2024 – The Sunflow, band yang dibentuk di sebuah universitas swasta di Kota Malang, telah merilis single pertamanya yang berjudul “Foreign Girl” pada tanggal 22 Juni 2024. Single ini diproduksi oleh Jawadipa Record yang turut membantu dalam proses mixing, mastering, hingga perilisan. Lagu “Foreign Girl” kini sudah bisa dinikmati di berbagai platform digital seperti Spotify, Joox, Apple Music, dan platform lainnya, serta telah dirilis di beberapa negara.
The Sunflow resmi terbentuk pada 17 Mei 2024, dengan mengusung subgenre unik yang mereka ciptakan sendiri, yaitu “dreamy pop punk”. Genre ini merupakan perpaduan antara beat cepat dan bervariasi dari pop punk, serta penggunaan efek delay, reverb, dan flanger dari dream pop.
Saat ini, The Sunflow terdiri dari empat personel: Aldan (lead guitar), Aftar (drum), Iqbal (bass dan vokal), serta Desy (rhythm guitar dan vokal kedua).
Single “Foreign Girl” terinspirasi dari pengalaman pribadi sang drummer yang bertemu dengan seorang gadis asing saat mengikuti program pertukaran mahasiswa. Ketika perasaan itu tak sempat diungkapkan, pengalaman tersebut diubah menjadi lirik yang menggambarkan gadis tersebut, dan akhirnya disepakati menjadi sebuah lagu berjudul “Foreign Girl”, yang berarti “gadis asing” dalam bahasa Indonesia.
Dengan dirilisnya single pertama ini, The Sunflow berharap dapat terus berkembang dan menciptakan lagu-lagu baru yang tetap berakar pada subgenre dreamy pop punk. Band ini terinspirasi dari karya-karya band lokal seperti Grrrl Gang, Drizzly, Moongazing and Her, serta band-band lokal lainnya yang memiliki nuansa serupa dengan ciri khas efek overdrive, delay, reverb, dan sedikit flanger, menciptakan atmosfer pop punk yang unik dan melayang.
“Kami terinspirasi dari dua subgenre, yaitu pop punk dan dream pop, sehingga kami memutuskan untuk menggabungkan kedua elemen tersebut menjadi dreamy pop punk. Band kami lahir dari UKM di sebuah universitas swasta di Malang. Apapun latar belakangmu dan apapun passionmu, lakukanlah. Mereka menunggumu untuk sebuah karya, bukan hanya gaya,” ungkap The Sunflow.