Deskripsi lagu “Dunia Tipu Daya”
Kehidupan di perkotaan sering kali dipenuhi dengan hiruk-pikuk dan kesibukan yang tak pernah berhenti. Setiap orang seolah harus terus sibuk dengan urusan duniawi, mengejar materi, dan terjerat dalam tipu daya dunia yang memikat. Mereka bangun pagi-pagi sekali, bergegas ke tempat kerja, dan menghabiskan waktu berjam-jam di jalanan yang macet. Rutinitas yang sama diulangi setiap hari, meninggalkan sedikit ruang untuk beristirahat atau refleksi diri.
Di tengah kesibukan, banyak orang mulai merasa jenuh. Mereka terjebak dalam lingkaran kesibukan yang tak berujung, seolah tak ada waktu untuk sekadar berhenti dan bernapas. Keinginan untuk terus mengejar materi dan status sosial membuat mereka melupakan diri sendiri, melupakan hakikat kehidupan yang sejati. Mereka sering kali lupa bahwa hidup bukan hanya tentang bekerja dan mengejar kekayaan, tetapi juga tentang menemukan kebahagiaan dan kedamaian batin.
Kejenuhan juga membuat mereka melihat harapan-harapan baik mulai memudar. Impian dan aspirasi yang dulu terasa begitu nyata, kini tampak jauh dan sulit digapai. Mereka mulai kehilangan arah dan tujuan hidup, merasa hampa meski materi berlimpah. Kebahagiaan yang sejati tampak semakin sulit ditemukan di tengah gemerlapnya kehidupan kota yang serba cepat dan penuh persaingan.
Kondisi tersebut diperburuk oleh tekanan sosial yang mendorong mereka untuk terus bersaing dan meraih lebih banyak lagi. Setiap pencapaian materi dianggap sebagai tolak ukur kesuksesan, membuat mereka semakin terjebak dalam siklus yang melelahkan. Namun, di balik semua itu, mereka merasakan kebutuhan mendalam untuk kembali pada diri sendiri, untuk menemukan makna hidup yang lebih dari sekadar materi.
Mereka mulai mencari cara untuk keluar dari kejenuhan ini, mencari ketenangan dan kebahagiaan yang lebih sejati. Beberapa orang memilih untuk mendekatkan diri kepada alam, mengambil waktu untuk meditasi, atau bahkan beralih ke kehidupan yang lebih sederhana dan jauh dari hingar bingar kota. Dalam upaya ini, mereka berusaha menemukan kembali harapan-harapan baik yang pernah mereka miliki dan mengembalikan keseimbangan dalam hidup mereka.
Begitulah kejenuhan yang disimpulkan dari Lavie melalui single terbarunya yang berjudul “Dunia Tipu Daya”. Di luar pagar rumah kehidupan terus “berteriak” memaksa kita untuk menjalani rutinitas terutama pekerjaan. Tahun demi tahun berlalu, harapan timbul tenggelam oleh keadaan, hiruk pikuk kota dan kemacetan, bising polutan dari asap kendaraan menambah tekanan sebelum tiba di tujuan. Hanya karena sebuah tanggung jawab keduniaan, segala keresahan dan harapan kerap kita kesampingkan. Dunia dengan tipu dayanya.
Lavie dan Kisah Kehidupan
Lavie, seorang penyanyi solo/pengkarya lagu yang berasal dari Pulau Sumbawa. Ia aktif bermusik di Kota Mataram, namun selepas melakukan tour hingga ke luar Pulau nama dan karyanya terus meluas. Karya-karyanya kerap berkisah tentang kehidupan, kritik sosial dan lingkungan. Di bawah naungan rumah produksi YA Records milik Yuga Anggana – produser/pemusik – tahun ini Lavie kembali merilis single “Dunia Tipu Daya”. Kabar terakhir ia sedang berproses menggarap karya-karya lagu baru lainnya yang rencananya akan ia rilis di tahun ini.